Home » , » Pesanan Terus Meningkat Perajin Pandai Besi Butuhkan Tambahan Modal

Pesanan Terus Meningkat Perajin Pandai Besi Butuhkan Tambahan Modal

Written By Garut Express on Tuesday, February 26, 2013 | 7:48 PM

Pesanan Terus Meningkat Perajin Pandai Besi Butuhkan Tambahan Modal
DIAN HADI/GE
Dua orang pekerja pandai besi pembuatan sabit dan golok saat menempa besi baja untuk di jadikan sabit di Kampung Serang, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Selasa (19/2). Para perajin mengaku saat ini pesanan sabit dan golok terus mengalami peningkatan. Namun para perajin mengeluhkan keterbatasan modal untuk memenuhi pesanan dan melebarkan usaha ke luar daerah. Padahal, golok dan sabit buatan Kampung Serang sudah mendapatkan kepercayaan dari konsumennya yang terkenal dengan kualitas kekuatan dan ketajamannya.*


SELAAWI, (GE).- Di Kampung Serang, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, sejak puluhan tahun silam di kenal sebagai tempat menempa besi atau lebih di kenal dengan pandai besi. Di sinilah di hasilkan peralatan seperti golok, cangkul, sabit dan peralatan tradisional lainnya. Di tengah perkembangan zaman, sampai sekarang masih bertahan hingga generasi ke enam. Namun kini, hanya menyisakan beberapa orang penerus perajin pandai besi dengan peralatan yang sederhana.

"Keadaan tempat produksi pandai di Kampung Serang, tetap seperti dulu, seperti pertama membuka tempat untuk memproduksi pandai. Namun kepercayaan dari konsumen terhadap produk pandai Kampung Serang, cukup tinggi. Sehingga meski pengelolaannya masih tradisional namun pandai besi di Kampung Serang, tak pernah sepi pembeli," kata seorang pengrajin pandai besi, Agus Saefulloh (42), Selasa, (19/02).

Ia menjelaskan, kekurangan biaya menjadi hambatan untuk mempertahankan usaha warisan dari leluhurnya itu. Namun meski begitu, ia mengaku bangga bisa mempertahankan kualitas produk pandai besi dari Kampung Serang itu.

Agus mengaku, tantangan untuk mempertahankan kualitas terletak saat membeli bahan baku yang tidak layak. Terkadang pembuatannya gagal akibat bahan seperti besi dan bajanya kurang bagus. Tak hanya terhambat karena bahan baku yang jelek saja, terkadang bahan bakar seperti arang juga sering menjadi penghambat pembuatan perkakas tersebut.

Jumlah pembuatan perkakas dari besi di Kampung Serang, Desa Cigawir, Kecamatan Selaawi, berpariasi bergantung pesanan pembeli. Sehingga hanya memproduksi peralatan pertanian, seperti sabit, cangkul, patik, arit, golok, sesuai kecenderungan pesanan pembeli.

"Kami membuat perkakas dari besi hanya sesuai pesanan saja. Kami tak bisa membuat stok barang karena keterbatasan biaya," kata Agus, Selasa (19/2).

Hal senada disampaikan, Rohman Sofandi (40), Meski hanya dengan alat sederhana namun pesanan sering ada. Pesanan yang datang sipatnya hanya perseorangan saja. Meski ada beberapa toko yang mengajak kerjasa, namun karena keterbatasan biaya sampai saat ini masih belum terpenuhi.

"Sampai saat ini, konsumen lebih banyak untuk di pakai sendiri dan tidak untuk di jual kembali. Pada umumnya, konsumen merasa puas dengan kualitas perkakas yang dihasilkan dari tempat pandai kami," ungkap Rohman.

Rohman mengaku, dirinya bisa memproduksi macam-macam peralatan sekitar 5 sampai 10 unit tiap harinya. Produk tersebut, dikerjakan oleh dua orang. Untuk unit sabit yang mereka produksi dibandrol dengan harga Rp 90.000 hingga Rp 100.000. Sementara untuk golok dibandrol dengan harga Rp 100.000 hingga Rp 400.000 tergantung ukuran goloknya.

“Kami kurang tahu harga produksi pandai besi di sini lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan produksi serupa di toko,” ucap rohman. (Dian)***


Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Garut Express - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger